Sentuhan Emas dari Srijaya Baru, Mengubah Keterbatasan Menjadi Kekuatan

0
19

Di tengah hamparan sawah yang membentang luas, di sebuah desa yang mungkin terlupakan oleh peta, seorang pemimpin lahir. Anton Surapto, bukan sekadar kepala desa, melainkan denyut nadi kehidupan di Srijaya Baru, Ogan Komering Ilir.

SRIJAYA BARU,LogikaIndonesia.Com– Mentari pagi menyinari Desa Srijaya Baru, Kecamatan Air Sugihan. Suara burung bersahutan, menemani aktivitas warga yang mulai menggeliat. Di tengah kesederhanaan desa ini, seorang sosok pemimpin yang luar biasa hadir: Anton Surapto. Lebih dari sekadar Kepala Desa (Kades), ia adalah pelayan masyarakat sejati, seorang multitalenta yang merajut harapan di tengah keterbatasan.

Jejak Pengabdian Lebih dari Sekadar Jabatan

Sebelum menduduki kursi kepala desa, Anton Surapto telah menorehkan jejak pengabdian yang panjang di Srijaya Baru. Ia bukan hanya seorang pemimpin, melainkan bagian dari denyut nadi kehidupan desa.

“Saya ini lahir dan besar di sini. Saya tahu betul apa yang dirasakan warga,” ujar Anton dengan nada bicara yang tenang namun penuh semangat.

Ia dikenal sebagai tukang sol sepatu yang mahir. Di bawah teduhnya rumah sederhana, tangan-tangan terampilnya menghidupkan kembali sepatu-sepatu usang. Lebih dari sekadar mencari nafkah, Anton menjadikan tempatnya menyol sepatu sebagai ruang interaksi dengan warga.

“Sambil menjahit, saya mendengarkan keluh kesah mereka. Dari masalah keluarga, pertanian, sampai urusan cinta, semua diceritakan ke saya,” kenang Anton sambil tertawa. “Kadang, saya merasa seperti psikolog dadakan.”

Selain itu, Anton juga dikenal dengan kemampuannya memijat dan mengurut. Keahlian ini ia gunakan untuk membantu warga yang membutuhkan. Bagi warga Srijaya Baru, Anton adalah jawaban atas keterbatasan akses layanan kesehatan.

“Saya tidak punya latar belakang medis. Tapi, saya punya niat tulus untuk membantu,” kata Anton dengan rendah hati. “Alhamdulillah, banyak warga yang merasa terbantu.”

Namun, ada satu peran yang mungkin tak banyak diketahui orang: pengurus jenazah. Dengan ikhlas, Anton memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah warga yang meninggal. Di saat-saat duka, ia hadir memberikan penghiburan dan memastikan setiap jenazah diperlakukan dengan layak sesuai dengan ajaran agama.

“Ini adalah tugas yang sangat berat. Tapi, saya merasa terpanggil untuk melakukannya,” ujar Anton dengan mata berkaca-kaca. “Saya ingin memberikan penghormatan terakhir kepada saudara-saudara kita yang telah berpulang.”

“Saya melakukan ini semua bukan karena ingin dipuji atau mencari popularitas, tapi karena panggilan hati,” tegas Anton. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, sekecil apa pun itu.”

Poto Kades Srijaya Baru dan Perangkat Desa

Membangun Mimpi di Desa yang Terpinggirkan

Ketika amanah menjadi kepala desa berada di pundaknya, Anton Surapto tak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan visi yang jelas dan semangat yang membara, ia mulai membangun Srijaya Baru dari keterbatasan.

“Saya ingin menjadikan Srijaya Baru desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ujar Anton dengan nada optimis.

Perbaikan infrastruktur terus diupayakan. Jalan-jalan yang dulu rusak kini diperbaiki dengan pengerasan batu koral. Jembatan-jembatan yang rapuh direhabilitasi, menghubungkan dusun-dusun terpencil. Sementara itu, pengadaan lampu penerangan jalan masih dalam tahap pengusulan kepada anggota dewan.

“Semoga usulan ini segera terealisasi, agar Srijaya Baru semakin terang dan aman,” harap Anton.

Namun, pembangunan fisik hanyalah sebagian dari mimpi Anton. Ia juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Srijaya Baru. Berbagai program pelatihan direncanakan untuk meningkatkan keterampilan warga, seperti pertanian modern, menjahit, dan komputer.

“Saya ingin warga Srijaya Baru punya keterampilan yang bisa diandalkan,” tegas Anton. “Dengan begitu, mereka bisa mandiri dan sejahtera.”

Anton mengakui, program pelatihan ini masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan dukungan dari pihak ketiga. Pelatihan pertanian, khususnya dalam pembuatan pupuk organik, masih mencari formula yang tepat dan memerlukan bimbingan ahli. Begitu pula dengan pelatihan menjahit dan komputer, yang masih dalam tahap pencarian tenaga pengajar dan fasilitas yang memadai.

Untuk urusan desa dan warganya, Anton Surapto selalu menggunakan kendaraan roda dua. Dengan sepeda motornya, ia menyusuri jalanan desa, menjangkau setiap sudut Srijaya Baru, mendengarkan keluh kesah warga, dan memberikan solusi.

Lebih lanjut, Anton juga berupaya mempermudah urusan administrasi kependudukan bagi warganya. Mengingat kecamatan Air Sugihan ibukota kecamatan Srijaya Baru belum memiliki fasilitas untuk mencetak KTP, Anton secara proaktif mendatangi ibukota kabupaten untuk membantu warga dalam pengurusan identitas. Untuk urusan ini, Anton selalu menggunakan sepeda motornya. “Dengan motor, saya bisa lebih cepat sampai ke ibukota kabupaten ketimbang menggunakan speedboat atau mobil,” jelasnya, menunjukkan efisiensi dalam pelayanannya.

“Saya tahu betul betapa sulitnya warga jika harus bolak-balik ke kabupaten hanya untuk urusan KTP, bisa memakan dua hari perjalanan” ujar Anton. “Karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka.”

Pertanian Berkelanjutan Menggali Potensi yang Terpendam

Anton Surapto menyadari betul bahwa Srijaya Baru memiliki potensi alam yang luar biasa. Lahan pertanian yang subur dan keindahan alam yang masih alami menjadi modal dasar untuk mengembangkan desa. Ia menggagas program pertanian berkelanjutan, mendorong petani untuk menggunakan metode tanam yang ramah lingkungan.

“Saya ingin Srijaya Baru menjadi desa yang mandiri dan sejahtera, desa yang mampu memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tegas Anton.

Program ini mendapat sambutan positif dari para petani. Mereka mulai beralih ke metode tanam yang lebih ramah lingkungan. Meski demikian, Anton mengakui bahwa pelatihan khusus mengenai pertanian berkelanjutan masih belum terlaksana.

Menembus Batas Perjuangan yang Tak Kenal Lelah

Perjuangan warga Srijaya Baru untuk mencapai Kayuagung, ibu kota Kabupaten OKI, bukanlah perjalanan yang mudah. Letak geografis desa yang cukup terpencil menghadirkan tantangan tersendiri. Untuk mencapai Kayuagung, warga harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, melibatkan dua moda transportasi: sungai dan darat.

Anton Surapto memahami betul kesulitan yang dihadapi warganya. Ia terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah transportasi ini. Salah satu upayanya adalah dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk meningkatkan infrastruktur jalan dan transportasi di Srijaya Baru.

“Saya tidak akan menyerah sampai Srijaya Baru memiliki akses transportasi yang layak,” tegas Anton dengan semangat membara.

Anton Surapto Inspirasi dari Desa yang Terlupakan

Kisah Anton Surapto adalah kisah tentang harapan, dedikasi, dan kepemimpinan yang tulus. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan kepedulian, seorang pemimpin mampu mengubah wajah desa pinggiran menjadi lebih baik.

Anton Surapto adalah inspirasi bagi kita semua, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ia adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan sejati lahir dari hati yang tulus dan keinginan untuk melayani.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kisah Anton Surapto mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai kesederhanaan, kebersamaan, dan kepedulian. Ia adalah cahaya yang bersinar dari Srijaya Baru, desa pinggiran yang penuh dengan potensi dan harapan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini